Hotnet News.co.id || JAKARTA, 1 Juni adalah Hari lahirnya Pancasila merujuk pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara Republik Indonesia.
Badan ini menggelar sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila Ikatan Alumni Universitas Terbuka (IKA UT) melaksanakan seminar dengan Judul Realitas Sosial Pancasila dalam Perspektif Nasional dan Global yang di ikutin oleh ratusan peserta baik itu civita akademis universitas terbuka, mahasa, akedemis, serta praktisi, yang diisi Oleh 4 Narasumber yakni:
1.Dr.Thomas Tokam Pureklolon, S.FH.,M.M.,M.SI. (Dosen Ilmu Politik Universitas Pelita Harapan)
2.Dr.M.Dahrin La Ode,S.IP.,M.SI. (Ahli Politik Etnisitas Dosen Universitas Paramadina)
3.Drs.Leles Sudarmanto,M.M.,M.B.A. (Sekjen IKA UT)
4.Dr.Abdul Haris Maraden,S.E.,M.M. (Direktur operational Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor)
di Gedung Juang 45-Jakarta Pusat, Sabtu (01 Juni 2024).
Dalam acara tersebut yang pertama mengisi materi yakni Dr.Thomas Tokam Pureklolon, S.FH.,M.M.,M.SI. yang menyampaikan tentang Identitas Nasional, Prinsip Nasionalisme, Gerakan Nasionalisme, “Pancasila Indonesia sebagai Identitas Nasional.
Sebagai etika politik dalam prakteknya:
-Sistem filsafat
-Dasar negara
-Pandangan hidup
Ideologi yang punya daya dongkrak yang besar, pancasila tanpa indonesia berarti pancasila kehilangan konteks
“Indonesia tanpa pancasila berarti indonesia kehilangan makna saling membutuhkan saling melengkapi isi terdalam dari identitas nasional yakni pancasila, Kita harus belajar terus sejarah , Kita Jangan Lupakan Sejarah” ujar pak thomas saat menyampaikan materi .
Matari selanjutnya di isi oleh Sekjen IKA UT, “Keanekaragaman Di Indonesia
“Anak muda harus berperan atas sebuah design , harus combine sama generasi tua yang mempunyai konsep, harus saling bekerja sama biar bisa menghasilkan suatu karya yang luar biasa. Yang penting diamalkan yang ada di lima sila, mari kita jaga republik indonesia ini , bisa membawa pancasila dengan sebenar-benarnya”, Ujar pak leles yakni Sekjen IKA UT.
Setelah itu diisi oleh pemateri yang berpengalaman yakni direktur operasional perumda bogor serta Dosen Universitas Paramadina yakni Pak Abdul Haris dan Dahrin Laode, “realitas ekonomi kerakyatan fokusnya kemakmuran pada sila ke 5
Kemerataan dan keadilan kesemua agar masyarakat berdaya, pancasila dibangun bersama sama, Kita tidak siap bersaing kepada global, kita hanya disetting sebagai konsumen, bukan sebagai produsen, oleh sebab itu kita harus memiliki jiwa nasionalis dan sadar diri dengan hal itu semua untuk mulai mengimprove kemampuan sehingga kita mampu menciptakan sesuatu sebagai produsen tidak hanya lagi sebagai konsumen” ujar Dr.Abdul Haris Maraden,S.E.,M.M. (Direktur operational Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor) dan ditutup oleh Dosen Paramadina Dr.M.Dahrin La Ode,S.IP.,M.SI,
“Pancasila tidak mau mengguncang dunia tapi pancasila ingin menertibkan dan mendamaikan dunia. 4 ideologi yang mengguncang dunia komunisme , fasisme, liberalisme, kapitalisme, Nilai pancasila bersifat universal , itulah pancasila dapat diterima di seluruh dunia.”.
(Agung)