Hotnet News.co.id || Merangin Diduga melakukan pemotongan Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui Dana Desa (DD).
Tidak terima dengan keputusan oknum Kepala Desa tersebut, puluhan masyarakat Desa Jangkat Timur Kecamatan Jangkat kabupaten Merangin Jambi mendatangi Media ini Perwakilan jambi .
Dalam hal ini Masyarakat Merasa Tidak terima , dan langsung membuat Surat tertulis menyatakan tidak terima BLT dipotong.
Begitu Rapat Dengar Pendapat (rekan yang lain ) bersama puluhan warga Desa Jangkat Timur, berlangsung minta di selesaikan secara Hukum, Senin (24/6/2024).
Kedatangan puluhan warga ini, diterima oleh Ketua LSM GPMM , didampingi Wakil Ketua GMM dan Sekretaris.
Ketua GPMM mengatakan, kedatangan puluhan warga Desa jangkat Timur untuk menyampaikan keluhan mereka terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diduga dipotong oleh oknum Kepala Desa.
“Jadi, itu keluhannya mereka sehingga datang menemui anggota LSM. Pemotongan dilakukan pada tahun 2024 sekarang.” ungkapnya.
Menurut keterangan warga kata Ahmad, penyaluran BLT di Desa dilakukan sebanyak bulan, dari bulan Januari sampai , Mai, 2024 Sebetulnya, empat bulan itu kata dia, mereka seharusnya menerima BLT tersebut senilai Rp 900 tutupnya.
“Namun, yang diterima hanya tiga bulan, senilai Rp 800 ribu. Ternyata yang satu bulanya sudah dipotong sebanyak Rp 100 ribu, dengan alasan untuk membangun Masjid Desa,” jelasnya.
Sementara harapan masyarakat Uang itu Untuk Kebutuhan sehari Hari bukan untuk poya 2 . Tetapi hingga saat ini uang itu di manfaatkan untuk Pembagunan yang dimaksud.
Berkaitan hal itu, pihaknya mengundang beberapa media untuk beda menerima dan menindak lanjuti keluhan mereka. Masyarakat Desa (jangkat) dalam waktu dekat datang media untuk menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut.
Kemudian, pihaknya juga akan mengundang Dinas Sosial (Dinsos) untuk memastikan apakah warga yang mendapat potongan BLT itu masuk dalam Data Terpadau Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau tidak.
Terkait hal ini dalam waktu dekat akan mendapat jawaban. Sebab, menurutnya, dari pernyataan warga penerima sebelumnya telah bertandatangan.
“Mereka sudah bertandatangan lebih dulu, tapi uangnya tidak diberikan kepada penerima sehingga itu yang menjadi polemik saat ini,” ungkapnya.
Dengan begitu, warga desa setempat resah dengan permasalahan ini. Karena, mereka menilai oknum Kades terkesan mengabaikan apa yang disampaikan oleh masyarakatnya.
“Bahkan, pelayanan untuk masyarakat di desa jangkat Timur tidak maksimal. Pasalnya, setiap pengurusan apa saja oknum Kades tidak merespon dengan baik makanya warga kesal,” ujarnya.
Media ini sudah konfirmasi dengan kepala Desa nya iya membenarkan. Bahwa Dana 100 tersebut untuk Pembagunan Masjid.
Lanjutnya mengatakan saya sudah panggil bagi penerima BLT saya sampaikan bagi yang tidak terima BLT nya di potong saya kembalikan tapi semua diam tutur, Kades .
(Yahya/Oleng)